Sederhana Saja

sederhana saja

kau tau, aku ingin mencintaimu dengan sederhana
ya, cinta yang tidak rumit
cinta yang tidak ditutup2i
cinta yang tidak ditahan
cinta yang apa adanya
cinta yg murni, tanpa memandang status harta dan tahta
mungkin bukan kamu
atau mungkin bukan waktuku
tapi..
andai aku terlahir kembali
aku akan tetap mencintaimu
karena saat bersamamu aku merasakan pelangi yang kalah indah dari wajahmu
air yang kalah bening dari matamu
madu yang kalah manis dari senyummu
kau tahu..
aku ingin menjadi kasur saat kamu letih
aku ingin menjadi game saat kamu jenuh
aku ingin menjadi sepatu dan ikut disepanjang jalan hidupmu
ah..
mungkin aku hanya berandai2
tapi inilah hatiku
hati yang sudah diisi dengan senyum, canda, amarah, dan tangismu
hati yang sedikitpun tidak pernah rela jika ada yg menyakitimu
hati yang selalu berharap dapat mencintaimu dengan sederhana

-bana,
purwokerto,2018-

Kau tau, malam ini 17 februari 2018 pukul 11 malam aku menulis puisi sederhana ini. Dan aku menangis. Menangis untuk kesekian kalinya. Menangis untuk diriku sendiri. Menangis untuk kisah kita yang entah bagaimana ujungnya. Yang kutau hanya aku dan kamu tetap ingin bersama, meski itu hanya seperti sebuah ungkapan, dan kami pun hanya bisa berenang, mengapung, mengikuti kemauan ombak waktu.

Read more...